Al-IMAN
(Bahasa & Istilah
Syara’)
IMAN MENURUT BAHASA
Iman (الايمان) adalah bahasa Arab secara bahsa artinya adalah
percaya atau membenarkan dengan hati.
Ibnu Mandzur berkata[1]: Al-Iman itu adalah Isim Mashdar dari Aamana –
Yu’minu – Iimanan Fahuwa Mu’minun. Para ahli Ilmu , ahli bahasa dan yang lainya
telah bersepakat bahwa Sesungguhnya Iman itu adalah Tashdiq (membenarkan).
Seperti didalam QS 12/17
قالوا يا أبانا إنا ذهبنا نستبق وتركنا يوسف عند متاعنا فأكله الذئب وما أنت بمؤمن لنا ولو كنا صادقين
Artinya: mereka
berkata: "Wahai ayah Kami, Sesungguhnya Kami pergi berlomba-lomba dan Kami
tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang Kami, lalu Dia dimakan serigala; dan
kamu sekali-kali tidak akan percaya kepada Kami, Sekalipun Kami adalah
orang-orang yang benar."
Lafadz “ بمؤمن ” dalam QS 12 ayat 17 bermakna “ بمصدق لنا ” artinya Percaya atau membenarkan kami.
DR Isa Bin Abdullah As-Sa’di berkata[2]:
“Al Imaan itu Isim Mashdar yang disusun dari 3 huruf ;
Alif, Miem dan Nun, yang memiliki beberapa arti (bahasa):
1. “الامان” (Al Amaan) artinya Tentramnya hati / tidak adanya rasa takut2. “الامانة” (Al Amaanah) artinya Lurus / tidak khianat3. “الثقة” (Ats Tsiqoh) artinya percaya4. “التصديق” (At Tashdiq) artinya membenarkan
IMAN MENURUT ISTILAH
Al Jurzani[3] mendefinisikan Iman
sebagai berikut:
“الايمان في اللغة التصديق با القلب و في الشرعي الاعتقاد با القلب و
الاقرار با اللسان قيل من شهد و عمل ولم يعتقد فهو هنافق ومن شهد ولم يعمل واعتقد
فهو فاسقا ومن اخل با الشهادة فهو كافر”
Artinya:“ Iman menurut bahasa “Tashdiq”
(membenarkan) dengan hati, sedangkan menurut istilah Syar’ie adalah I’tiqad
(keyakinan) didalam hati dan Ikrar dengan Lisan. Dikatakan:
1- Seorang yang bersyahadat (ikrar lisan) dan beramal (shaleh) tetapi tidak berkeyakinan (dalam hati) maka ia adalah MUNAFIQ2- Seseorang yang bersyahadat (ikrar lisan) tetapi tidak beramal padahal ia beri’tikad (keyakinan dalam hati) maka ia adalah Fasiq3- Seseorang yang tidak bersyahadat maka ia adalah Kafir.
Al-Jurzani mempersyaratkan keimanan pada dua hal; satu
Keyakinan yang kuat dan adanya Ikrar Syahadat, sementara amal shaleh adalah
penyempurna keimanan.
Menurut Al-Baihaqi[4]: Iman kepada Allah Azza Wa
Jalla adalah Keyakinan yang kuat dan pengakuan akan eksistensi Allah SWT, dan
iman kepadaNya juga adalah Qabul (menerima apa apa yang datang dari-Nya) dan
mentaatiNya... Adapun Iman kepada Nabi SAW adalah keyakinan yang kuat dan
pengakuan kenubuwwahannya dan Iman kepada Nabi juga mengikutinya, mencocoki
sunnahnya dan taat kepadanya”
Kesimpulannya:
Iman (sempurna) menurut Istilah Syara’ adalah:
(تصديق بالجنان، وقول
باللسان، وعمل بالأركان)
“Membenarkan
dengan hati, mengucapkan dengan lisan dan mengamalkannya dengan anggota badan”
Definisi Iman yang lengkap ini telah disepakati oleh ahli
ilmu secara masyhur.
DALIL-DALIL YANG MENDUKUNG
Dalil dalil yang mendukung pengertian Iman yang meliputi 3
hal:
1. Adanya keyakinan dalam hati2. Adanya Iqrar Syahadat3. Adanya Amal shaleh
QS Al-Hujurat (49) ayat 14
قالت الأعراب آمنا قل لم تؤمنوا ولكن قولوا أسلمنا
ولما يدخل الإيمان في قلوبكم وإن تطيعوا الله ورسوله لا يلتكم من أعمالكم شيئا إن الله غفور رحيم
Artinya: orang-orang Arab Badui itu
berkata: "Kami telah beriman". Katakanlah: "Kamu belum beriman,
tapi Katakanlah 'kami telah tunduk', karena iman itu belum masuk ke dalam
hatimu; dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan
mengurangi sedikitpun pahala amalanmu; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang."
Ayat ini menegaskan bahwa walaupun lisannya sudah ikrar
sayahadah sebagai pengumuman keimanannya tetapi belum disebut beriman jika
didalam hatinya belum ada keyakinan.
QS Al-Baqarah (2) ayat 8
ومن الناس من يقول آمنا بالله وباليوم الآخر وما هم بمؤمنين
Artinya: di antara manusia ada yang
mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan hari kemudian," pada hal
mereka itu Sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.
Ayat ini menjelaskan bahwa barangsiapa yang dalam ucapannya
dia mengikrarkan syahadatain tetapi dihatinya tidak ada keyakinan maka ia
adalah tidak beriman alias munafiq.
QS Al-Baqarah (2) ayat 136
قولوا آمنا بالله وما أنزل إلينا وما أنزل إلى إبراهيم وإسماعيل وإسحاق ويعقوب والأسباط وما أوتي موسى وعيسى وما أوتي النبيون من ربهم لا نفرق بين أحد منهم ونحن له مسلمون
Artinya: Katakanlah (hai orang-orang
mukmin): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada Kami,
dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak
cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan
kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara
mereka dan Kami hanya tunduk patuh kepada-Nya".
Ayat ini mengandung perintah agar apa yang keyakinan kepada
Allah SWT dan kepada Apa yang diturunkan-Nya yaitu Kitab Kitab Allah harus di
Ikrarkan dengan kalimah Syahadat tanda ia Beriman.
Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: “Aku diperintah untuk
memerangi manusia sampai ia berkata Laa Ilaaha Illallah, jika ia sudah berikrar
maka haram baginya dariku; darahnya dan
hartanya kecuali dengan jalan yang haq, dan perhitungannya adalah disisi
Allah Azza Wa Jalla” (HSR Muslim)
Dalam Hadits Shahih Riwayat Bukhori dan Muslim:
Artinya: Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang mati dan dia telah ber (ikrar) Syahadat Laa Ilaaha
illallallah dan Muhammad Rasulullah disertai pembenaran (keyakinan) dalam
hatinya, niscaya ia akan masuk surga”
QS Al-Anfal (8) ayat 2-4:
يا أيها الذين آمنوا استجيبوا لله وللرسول إذا دعاكم لما يحييكم
واعلموا أن الله يحول بين المرء وقلبه وأنه إليه تحشرون
Artinya:
2. Sesungguhnya orang-orang
yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka,
dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan
hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.
3. (yaitu) orang-orang yang
mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan
kepada mereka.
4. Itulah orang-orang yang
beriman dengan sebenar-benarnya. mereka akan memperoleh beberapa derajat
ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki (nikmat) yang mulia.
Ayat ini mensifati orang beriman bukan hanya Ikrar dan
tashdiq tetapi sampai beramal shaleh, ini artinya amal shaleh adalah bagian
daripada kesempurnaan Iman.
QS Al-Hujurat (49) ayat 15
إنما المؤمنون الذين آمنوا بالله ورسوله ثم لم يرتابوا
وجاهدوا بأموالهم وأنفسهم في سبيل الله
أولئك هم الصادقون
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang
beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan
Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad)
dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. mereka Itulah orang-orang yang
benar.
Ayat ini menegaskan bahwa orang yang beriman tidak akan
lepas dari amal shaleh dan puncak amal shaleh adalah Jihad Fi Sabilillah.
[1]
Lisanul Arab, hal 141
[2] DR
Isa Bin Abdullah As-Sa’diy “MITSAQUL
IMAAN”, Rabithah Alam islamy, tahun 2009, hal. 8
[3]
Ali Bin Muhammad Syarif Al-Jurzani. “Kitab At-Ta’rifat “ , Maktabah Libanon-Beirut, cetakan terbaru th
1985, hal. 41
[4]
Imam Hafidh Abi Bakar Husein Al Baihaqi “Al Jami’ Syu’bul Imaani”, Maktabah
Ar-Rusyd – Arab Saudi, tahun 2004, hal 90
Tidak ada komentar:
Posting Komentar